jump to navigation

Keluar Dari Berbagai Batas Struktural May 11, 2012

Posted by DPRa PKS Pamulang Barat in Pemikiran.
Tags: , , , , , , , , , ,
trackback

Sejak awal berdirinya, PKS sudah menegaskan dirinya sebagai partai dakwah. Hingga saat ini, PKS terus melakukan berbagai kiprah dalam peta politik nasional. Salah satu kuncinya adalah modal kebersamaan yang dimiliki PKS. PKS merupakan sebuah wadah untuk menunaikan berbagai tugas dakwah yang notabene merupakan tugas-tugas keIslaman kita masing-masing. Semangatnya sangat kuat untuk melakukan gerakan amar ma’ruf nahyi munkar kepada seluruh masyarakat. Selain memiliki kemampuan manajemen dakwah, untuk melancarkan tugas-tugas tersebut, setiap jamaah harus memperkuat dan mengokohkan kemampuan beramal jama’i. Dalam perkembangannya dari waktu ke waktu, kemampuan beramal jama’i selalu menuntut berbagai pengembangan dan inovasi.

Menembus Berbagai Sekat

Sejak PKS berdiri ada kesan yang kuat baik di kalangan internal apalagi eksternal tentang pencitraan PKS sebagai wadah ekslusif. Kita mungkin sering merasakannya secara langsung dalam setiap aktifitas dakwah kita. Ruang lingkup amal jama’i terasa sangat terbatas, terutama dibatasi oleh sekat-sekat struktural (hudud tanzhimiyah). Akibatnya, komunikasi antara satu dengan yang lain sangat terbatas. Begitu juga ruang lingkup ta’aruf  sangat terbatas. Implikasi jangka panjangnya memang jangkauan dakwah kita sangat terbatas. Padahal, kesuksesan pesan-pesan dakwah sejatinya dapat pula dirasakan seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia. Bukan lagi kelompok-kelompok sempit. Karena itu menjadi tuntutan dalam gerakan dakwah kita.

Beberapa tahun terakhir ini, berdasarkan refleksi kita, ruang lingkup dakwah kita perluas dalam bingkai keumatan yang lebih luas melewati batasan-batasan struktural kita. Komunikasi kita kembangkan di dalam pergaulan bermasyarakat. Perkenalan kita dengan komponen yang lain kita lebarkan sayapnya sehingga dapat berta’aruf dengan seluruh lapisan masyarakat. Dalam perkembangaan masyarakat saat ini, pengembangan amal jama’i tidak bisa hanya dilakukan dalam ruang lingkup sesama ummat Islam. Gerakan dakwah yang diusung PKS seharusnya melampaui batas-batas kejamaahan, batas-batas kepartaian, batas-batas institusi sehingga pengaruh dakwah berlangsung secara massif.

Usaha tersebut harus terus dilakukan oleh setiap kader dakwah. Kader jangan menyerah dalam menghadapi berbagai kendala dan tantangan di lapangan. Beberapa gerakan dakwah kita mulai mendapat apresiasi dari masyarakat umum, bahkan pengakuan dari publik internasional. Beberapa waktu yang lalu, PKPU sudah tercatat resmi diakui oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Pengakuan ini membuktikan bahwa PKPU memiliki program dan pesan yang disampaikan berhasil dicerna oleh masyarakat nasional dan internasional. Masyarakat banyak yang mendapatkan manfaat dari kiprah PKPU. Keberhasilan PKPU menjadi motivasi bagi kita bahwa gerakan dakwah bukan hanya dirasakan oleh ummat muslim saja. Tapi, pengaruh dakwah harus dirasakan dalam ruang lingkup kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan, harus mampu menjangkau ruang lingkup kehidupan kemanusiaan secara menyeluruh. Hal yang sama dirasakan oleh  organisasi Salimah yang sudah mulai dijadikan rujukan kebijakan-kebijakan perempuan di tingkat nasional. Artinya, eksistensi lembaga ini sudah mulai dirasakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Menjadi Negarawan

Di awal sudah dijelaskan bahwa tantangan kita adalah membuka seluas mungkin ruang sosial untuk melakukan artikulasi dakwah yang lebih massif dan lintas batas. Dengan cara ini perlahan-lahan kita menghapuskan stereotype ekslusif. Jika kita masih ekslusif, hal tersebut berpenaruh terhadap pesan-pesan dakwah yang ingin kita sampaikan. Ekslusifitas dakwah hanya menghasilkan kebanggan dan perubahan di dalam diri kita sendiri. Padahal, perubahan yang lebih baik harus kita arahkan kepada kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini adalah tugas berat yang harus dilakukan seluruh kader khususnya pengurus di semua jenjang dari mulai DPP hingga ranting. Ada konsolidasi untuk melebarkan sayap dakwah menjadi lebih luas ruang geraknya.

Menjadi penting bagi setiap kader untuk tampil sebagai pemimpin dalam kehidupan kemanusiaan yang memiliki cara pandang luas, tidak sempit. Apalagi bermoral dan berwawasan sempit. Kader akan dihadapkan dengan realitas sosial sehari-hari di masyarakat sekitarnya. Pertama, kader sudah terbiasa mengetahui masalah sesungguhnya di masyarakat. Dia memiliki kemampuan mengidentifikasi dan memetakan masalah sosial. Kedua,  yang lebih penting adalah kader memiliki kemampuan menyelesaikan masalah. Prototipe inilah yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat kita saat ini, pemimpin yang mampu menyelesaikan masalah rakyatnya. Bukan pemimpin yang melahirkan masalah. Jika kader-kader mampu melakukan ini, kita sudah melangkah lebih maju daripada sekadar politisi. Kita sudah mencapai level negarawan. Memang tidak mudah mencapai ini. Seorang kader dituntut memiliki hati luas, cara pandang yang luas. Seorang kader harus sering berhadapan dan bersinggungan dengan berbagai komunitas kemanusiaan yang beragam. Baik agama, ideologi, budaya dan sebagainya. Tujuan jangka panjangnya bukan hanya membangun jama’ah, bukan pula masyarakat ataupun hanya daulah. Tetapi kita ingin membangun peradaban kemanusiaan. ***

Sumber:
http://nurhasanzaidi.com/artikel/dakwah/keluar-dari-berbagai-batas-struktural/

Comments»

No comments yet — be the first.

Leave a comment