[FOTO] Bakti Sosial Pamulang Barat 13 Jan 2013 March 18, 2013
Posted by DPRa PKS Pamulang Barat in Berita.Tags: baksos
add a comment
Dalam rangka mendukung program DPD PKS Tangerang Selatan “BAKSOS PKS DI 54 KELURAHAN” dan membantu masyarakat menghadapi kondisi ekonomi yang sulit, DPRa PKS Pamulang Barat pada 13 Januari 2013 mengadakan kegiatan Bakti Sosial dengan lokasi kegiatan di Jl. Cemara 2 (Portal) RT 3 RW 1, Pamulang Barat, berupa:
– Penjualan Sembako Murah (peserta 100 orang)
– Penjualan Barang Bekas Berkualitas
Selain itu, sebelumnya terdapat arahan/sharing mengenai Jamkesda dll dari Aleg PKS DPRD Tangsel yaitu Ibu Yulhilda Zahar S.Sos.
Terima kasih kepada Majelis Ta’lim setempat dan seluruh kader yang telah membantu kegiatan tersebut.
Semoga Allah Azza wa Jalla memberikan barkah. Amiin…
Nantikan kegiatan Baksos kami berikutnya!
[FOTO] PKS dan Masyarakat Menolak Penghinaan Nabi SAW oleh Film IOM October 1, 2012
Posted by DPRa PKS Pamulang Barat in Berita.Tags: hidayat nur wahid, iom, muhammad, pks
add a comment
Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, meminta agar pembuat film Innocence of Muslims, Nokoula Basseley, dihukum keras dan dinyatakan telah melanggar hak asasi manusia. Film yang dibuatnya dipandang tidak menghormati agama. Tindakan Nokoula juga dinilai sudah mencederai Deklarasi Universal HAM.
“Kami tahu Nakoula sudah ditangkap. Namun, tidak cukup hanya ditangkap, tetapi harus dihukum keras. Tindakannya harus dinyatakan sebagai pelanggaran HAM,” ujar Hidayat, Minggu (30/9/2012), saat berorasi di depan Kedubes AS, Jakarta.
Hidayat berharap usulan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuat protokol anti-penistaan di Perserikatan Bangsa-Bangsa disetujui. Protokol itu nantinya akan langsung diterapkan ke negara-negara di seluruh dunia dengan membuat undang-undang.
“Di dalam Deklarasi HAM sudah disebutkan bahwa agama harus dihormati. Oleh karena itu, protokol itu harus segera dibuat sehingga tidak ada orang yang bisa menistakan agama,” tutur Hidayat.
Film tersebut, lanjutnya, telah menistakan Nabi Muhammad SAW. Pemerintah Amerika Serikat (AS), disebut Hidayat, bersikap tidak adil dengan membiarkan film tersebut beredar di internet dengan dalih hak untuk berekspresi. Padahal, apa yang dilakukan Nakoula adalah kebebasan ekspresi yang anarkistis dan telah menyakiti hati umat Islam. Hidayat meminta film tersebut ditarik dari peredaran.
“Tidak benar berekpresi dengan cara mencaci nabi dan tokoh-tokoh suci lainnya. Ini bukan ekspresi dan tidak akan pernah diterima masyarakat dunia,” kata Hidayat.
Menurutnya, umat Islam di seluruh dunia menginginkan kedamaian. Ia tidak ingin hanya karena kepentingan satu orang justru menimbulkan huru-hara di berbagai belahan dunia. “Dunia akan merugi karena nabi kita bersama tokoh agama lainnya mengajarkan bagaimana hidup bersaudara, bagaimana menghormati sesama, hormati alam dan seisinya. Kita sepakat untuk mengecam perilaku biadab yang sudah membuat film hinaan itu supaya kedamaian dan toleransi bisa hadir,” ungkap Hidayat.
Sebelumnya, ribuan kader PKS melakukan aksi unjuk rasa penolakan terhadap film Innocence of Muslims di depan Kedutaan Besar AS. Film itu dinilai sudah menistakan Islam dengan menghina Nabi Muhammad SAW.
Sejumlah negara juga sudah melayangkan protes keras atas film tersebut. Protes bahkan dilakukan dengan merusak simbol AS, seperti kantor Kedubes. Saat ini, pembuat film kontroversial itu sudah ditahan kepolisian Amerika Serikat.
Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/30/17244378/PKS.Innocence.of.Muslims.Langgar.HAM
Dulu Pion, Karena Cinta Jadi Ster May 15, 2012
Posted by DPRa PKS Pamulang Barat in Da'wah, Motivasi.Tags: bijadain, catur, cinta, dzul, islam, jihad, sahabat
add a comment
Keluar Dari Berbagai Batas Struktural May 11, 2012
Posted by DPRa PKS Pamulang Barat in Pemikiran.Tags: dakwah, dunia islam, eksklusif, inklusif, manajemen dakwah, negarawan, nurhasan, peradaban, pks, sekat, zaidi
add a comment
Sejak awal berdirinya, PKS sudah menegaskan dirinya sebagai partai dakwah. Hingga saat ini, PKS terus melakukan berbagai kiprah dalam peta politik nasional. Salah satu kuncinya adalah modal kebersamaan yang dimiliki PKS. PKS merupakan sebuah wadah untuk menunaikan berbagai tugas dakwah yang notabene merupakan tugas-tugas keIslaman kita masing-masing. Semangatnya sangat kuat untuk melakukan gerakan amar ma’ruf nahyi munkar kepada seluruh masyarakat. Selain memiliki kemampuan manajemen dakwah, untuk melancarkan tugas-tugas tersebut, setiap jamaah harus memperkuat dan mengokohkan kemampuan beramal jama’i. Dalam perkembangannya dari waktu ke waktu, kemampuan beramal jama’i selalu menuntut berbagai pengembangan dan inovasi.
Jangan Sampai Lupa May 11, 2012
Posted by DPRa PKS Pamulang Barat in Motivasi, Pemikiran.Tags: ibadah, kemal, lupa, pengawasan, stamboel, waktu
add a comment
Ada 10 orang sedang mengikuti permainan memperebutkan rumah dan beserta isinya senilai Rp 5 miliar. Kepada mereka diberikan rule berupa 10 hal yang dianjurkan dan 10 hal yang tidak boleh dilakukan. Setiap kali melakukan hal-hal yang dianjurkan, mereka akan mendapat hadiah point. Di akhir permainan peserta yang mengumpulkan point tertinggi yang berhak atas hadiah rumah tersebut. Namun jika mereka melakukan hal-hal yang tidak boleh dilakukan, akan mendapat hukuman seketika itu juga dan pengurangan point sesuai dengan bobot kesalahan yang dilakukan. Kepada mereka diberitahu bahwa ada banyak kamera tersembunyi di seluruh area untuk mengawasi merekam selama 24 jam selama permainan itu berlangsung.
Problema Legislasi, Siapa Bertanggungjawab? May 10, 2012
Posted by DPRa PKS Pamulang Barat in Politik.Tags: DPR, legislasi, politik, undang - undang
add a comment
Isu legislasi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) selalu menjadi sorotan media, karena dianggap produktivitas lembaga tinggi ini yang tidak optimal. Bukan hanya tak pernah memenuhi target yang ditetapkan, namun juga beberapa perundangan yang ingin disahkan sangat kuat tarik menarik politisnya. Meski demikian sebenarnya publik tidak perlu heran, karena DPR memang lembaga politik. Setiap partai yang berada di parlemen memiliki tafsir atas apa yang penting bagi publik.