Menghilangkan Trauma Persepsi (bagian 4) March 14, 2012
Posted by DPRa PKS Pamulang Barat in Da'wah, Pemikiran, Politik, Uncategorized.Tags: aminuddin, Da'wah, hilmi, hilmi aminudin, islam, kreatif, malaikat, musibah, optimis, perfectionist, persepsi, positif
add a comment
5. Kelima, Al-‘Uqdah Salbiyah, trauma persepsi yang berpikiran selalu negatif
Tidak mempunyai pandangan ijabiyatu ru’yah, pandangan positif baik ke dalam maupun keluar. Orang ini datang mau apa ya? Jangan – jangan mau mengawasi kita. Bisa – bisa mau ini – mau itu. Yang lebih mengerikan kalau ke dalam. Ada yang melihat ikhwan dan akhwat salah sedikit lalu berkata, wah, jama’ah dakwah ini hancur, mau ambruk. Jama’ah dakwah ini sekarat. (more…)
Menghilangkan Trauma Persepsi (bagian 3) March 13, 2012
Posted by DPRa PKS Pamulang Barat in Da'wah, Pemikiran, Politik, Uncategorized.Tags: aminuddin, Da'wah, dpra, hilmi, hilmi aminudin, optimis, persepsi, politik
add a comment
Tathahhur atau membersihkan diri, dalam tanmiyah an-nukhbah qiyadiyah adalah harus selalu membersihkan diri (takhalus) dari trauma persepsi ini. Ada tujuh trauma persepsi yang kita harus membersihkan diri darinya.
1. Pertama, Al-‘Uqdah Al-Inhizamiyah, yaitu trauma persepsi selalu kalah kalau bertarung.
Kader kita insya Allah adalah yang paling minim mengalami trauma ini. Bahkan mudah-mudahan tidak ada trauma persepsi itu. Itu bukan saja dibuktikan dalam pemilu 2004, tapi juga dalam Pilkada. Dari 138 pilkada, kita memenangkan 81 pilkada. Berarti kader- (more…)
Menghilangkan Trauma Persepsi (bagian 2) March 12, 2012
Posted by DPRa PKS Pamulang Barat in Da'wah, Pemikiran, Politik.Tags: aminuddin, Da'wah, dpra, hilmi, hilmi aminudin, optimis, persepsi, politik, positif, tazkiyatunnafs
add a comment
PERTAMA: Tathahhur (Membersihkan Diri)
Pertama, harus melakukan tathahhur, selalu membersihkan diri. Kata Allah, “Innallaha yuhibbu attawwabiina wa yuhibbul mutathahhiriin.” Sesungguhnya Allah mencintai orang – orang yang selalu membersihkan diri.
Disitu Allah bukan berfirman dengan ‘Mencintai orang – orang yang bersih’. Sebab, bukan kapasitas manusia untuk menjadi thahir (bersih). Bahkan dalam hadits qudsi, kata Allah: “Jika manusia menjadi bersih tanpa dosa, akan diganti oleh makhluk lain, yang berdosa kemudian minta ampunan”, yang lebih senang meminta ampunan atas dosanya kepada Allah. (more…)
Menghilangkan Trauma Persepsi (bagian 1) March 9, 2012
Posted by DPRa PKS Pamulang Barat in Da'wah, Politik.Tags: aminuddin, Da'wah, hilmi, hilmi aminudin, kepemimpinan, Links, perspesi, politik
add a comment
Disampaikan pada RAPIMNAS PKS
Lembang-Bandung 28-30 Agustus 2007
Oleh KH. Hilmi Aminuddin, Ketua Majelis Syuro PKS
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah alladzi a’zzanaa bil islam, wa bihadyi nabiyyina muhammadin khairil anaam,
wasshalaatu wassalamu ‘alaa rasulillah wa ‘alaa wa ashaabihi ajma’iin
Ikhwan dan akhwat fillah rahimakumullah,
Alhamdulillah. Allah swt secara terus menerus memberikan taufik hidayah dan ri’ayah-Nya agar kita tetap bersama. Tetap bersama dalam jalan dakwah, tetap bersama menuju mardhotillah. Dan hari ini pun kita dihimpun dalam satu semangat kebersamaan dalam meningkatkan kerja dan kinerja dakwah kita, kerja dan kinerja taqarrub dan ta’abbud ilallah, yang mudah – mudahan dengan demikian Allah menjadikan kita sebagai bagian khoirun ummatin ukhrijat linnas.
(more…)
Jadilah Kitab Walau tanpa Judul May 15, 2010
Posted by DPRa PKS Pamulang Barat in Blog, Da'wah, Motivasi, Politik.Tags: bekerja, buku, Da'wah, hilmi aminudin, politik
add a comment
Semangat perjuangan (hamasah jundiyah) adalah semangat untuk berperan dan bukan semangat untuk mengejar jabatan, posisi, dan gelar-gelar duniawi lainnya (hamasah manshabiyah).
DPR dan Politik Perubahan April 12, 2010
Posted by DPRa PKS Pamulang Barat in Da'wah, Politik, Ulasan.Tags: anggota dewan, Da'wah, demokrasi, DPR, jazuli, Links, lord acton, machiavellis, perubahan, politik, reformasi
add a comment
Oleh H. Jazuli Juwaini, MA
“Berpolitik adalah sarana menuju keteraturan dan sebuah cara menuju peradaban” (Ibnu Khaldun).
Apa yang ada di benak masyarakat ketika disebut satu kata “DPR” atau “Dewan Perwakilan Rakyat”? Jawabnya seragam. Ada yang mengatakan, DPR adalah lembaga legislasi karena produk undang – undang lahir dari lembaga ini. Ada yang menyebut secara normatif, DPR adalah lembaga perwakilan rakyat, dimana anggotanya dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Mereka mewakili lebih dari 230 juta lebih penduduk Indonesia. Namun, sebagian besar menyebut DPR adalah lembaga politik, karena anggotanya berasal dari unsur partai politik.
Peran Muslimah Mengisi Era Siyasah (bagian 4 – terakhir) April 9, 2010
Posted by DPRa PKS Pamulang Barat in Da'wah, Muslimah, Politik.Tags: aminuddin, Da'wah, Links, Muslimah, peran, perempuan, politik
add a comment
Oleh H. Aminuddin
4. Peran Legislasi (Daurut Ta’nis)
Potensi muslimah kini telah menyebar, baik di lembaga – lembaga yang bersifat departemental artinya bagian struktural secara langsung dari partai atau ekstra departemental seperti yayasan, lembaga, LSM kewanitaan maupun di organisasi profesi. Sebagai bagian dari anggota masyarakat dan warga negara yang baik harus berperan dalam memberikan kontribusi kepada pusat – pusat kekuasaan. Aktivitas tersebut harus mampu melahirkan keputusan – keputusan yang membangun melalui usulan – usulan, tulisan – tulisan dan partisipasi lainnya. Lembaga – lembaga negara ini sebenarnya telah membuat dan menyusun program – program yang perlu mendapat masukan dan pengkritisan dari anggota masyarakat. Oleh karenanya sering digelar forum – forum dengar pendapat seperti yang diadakan oleh Menteri Peranan Perempuan yang mengadakan dengar pendapat dengan organisasi kewanitaan ataupun departemen lain untuk meminta masukan tentang RUU ANTI Pornografi. Demikian pula DPR melakukan dengar pendapat dengan tokoh – tokoh wanita tentang kuota suara untuk wanita. Melalui proses itu muslimah harus mampu untuk mempengaruhi keputusan – keputusan, produk – produk lembaga legislatif, eksekutif maupun yudikatif. Da’wah harus memiliki kemampuan untuk memberikan kontribusi terhadap lembaga penyelenggara negara agar dapat memainkan peran legislasi sesuai dengan bidangnya mengusulkan atau menolak perundangan dalam rangka memperjuangkan kepentingan Islam wal muslimin.